Jakarta, CNN Indonesia -- Jurnalis investigasi asal Amerika Serikat
Allan Neirn berjanji akan mengungkap informasi mengenai kerjasama yang
pernah dilakukan oleh mantan Kepala BIN AM Hendropriyono
dengan Badan Intelegen Ameria Serikat (CIA). Kerjasama keduanya
menurut Allan dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir tahun 2004
silam.
Allan menyampaikan hal tersebut sesaat setelah dirinya menjalani
pemeriksaan sebagai saksi dalam peristiwa Talangsari di Polda Metro
Jaya, Jakarta, Selasa, 10 pebruari.
Allan mengakui bahwa dirinya telah menyimpan beberapa bukti dan berkas
yang dapat menunjukkan kerjasama antara Hendropriyono dan CIA dalam
kasus pembunuhan Munir tersebut.
"Mudah-mudahan tidak lama lagi saya akan publikasi informasi mengenai
kerjasama Hendro dengan CIA dan kaitannya dengan pembunuhan Munir.
Saya sudah bahas itu tadi dengan polisi," kata Allan.
Selain berjanji akan mengungkap kasus pembunuhan Munir, Allan juga
bersedia membantu Pemerintah Indonesia untuk mengungkap Peristiwa
Talangsari dan pembantaian yang terjadi di Timor Timur beberapa dekade
lalu.
Namun, dirinya hanya akan membantu jika pemerintah atau pihak
kepolisian meminta bantuannya. "Saya mau membantu berikan fakta yang
saya miliki," ujar Allan.
Ia menilai, selama ini Amerika Serikat juga kerap terlibat dalam
beberapa kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Bantuan
berupa uang dan senjata api yang diberikan melalui CIA.
Selain bantuan uang dan senjata, Amerika Serikat juga memberikan
pelatihan dan acking politik kepada TNI, BIN, dan Polri. "Tetapi
mereka menggunakan bantuan tersebut justru untuk membunuh warga
sipil," kata Allan melanjutkan.
Sampai saat ini belum diketahui lagi kapan pemeriksaan terhadap Allan
kembali dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya. Namun, dalam waktu
dekat ini pemeriksaan terhadap saksi tambahan untuk mengungkap
pembunuhan di Peristiwa Talangsari tampak akan kembali dilakukan oleh
Polda Metro Jaya.
(sur/sur)
Post a Comment