[Berita Korupsi] Alamak…! Jembatan Belum Dipakai Sudah Rusak Parah

Saturday, May 2, 2015 | comments

http://harianmetro1.blogspot.com
Pemkab Langkat di bawah pemerintahan Bupati H Ngogesa Sitepu sepertinya harus buka mata soal proyek-proyek fisik yang dikerjakan amburadul. Temuan wartawan kali ini terendus di lingkungan kerja Dinas PU. Sebab, ada proyek jembatan beton yang sudah rusak meski tidak pernah dilalui kendaraan selain sepeda motor.

Herannya, laporan keuangan dan pertanggung jawaban (LKPJ) Bupati Langkat untuk mata anggaran itu, seolah-olah tidak ada masalah. Padahal ini layak menjadi temuan dan patut disidik penyidik kepolisian, kejaksaan mau pun KPK karena sarat dengan penyelewengan.
"Ini kan aneh. Kita memang bukan orang proyek bos. Tapi logikanya, masak ada jembatan yang dibangun dengan dana fantastis, bahkan berlanjut hingga 3 tahun anggaran, tetapi sudah rusak meski tidak dilalui kendaraan? Adalah yang tembok penahannya runtuh, semennya retak besar, aspalnya kupak kapik, besi pegangan jembatannya keropos. Nggak benar ini," kata Sekretaris LSM KONKRIT Sumut, David SH memberikan informasi kepada wartawan.

beton Hasil penelusuran di lapangan, kondisi jembatan pipa pertamina gas di Jalan Lingkar Kota Pangkalan Brandan, itu tampak hancur, seperti layaknya jalan dan jembatan yang sudah tua dan setiap hari dilalui kendaraan bermuatan tonase lebih.
"Kami belum pernah melihat mobil atau pun truk lewat dari jembatan ini bang. Ya makanya heran juga kok bisa serusak ini kondisinya. Padahal kalau ada warga yang melintas, palingan naik sepeda motor kok," ujar Rudi, warga setempat.

Untuk memastikan soal mata anggaran pekerjaan jembatan itu, kru lalu menemui Ir Julius selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Dinas PU Kab Langkat. Pria bertubuh kurus ini merasa pekerjaan itu tidak ada masalah.

Guna memastikan alibinya, pria berkaca mata itu memanggil Suroto, selaku Pejabat Pelaksanan Teknis Kegiatan (PPTK) proyek Jembatan tahun anggaran 2010. Namun yang ada, Suroto cuma celingak-celinguk lantaran tak bisa memberikan penjelasan kenapa jalan yang belum pernah dilalui mobil itu sudah rusak parah.

Dia pun terpaksa membuat buku laporan pertanggung jawaban, hingga ada muncul indikasi tumpang tindih dalam mata anggaran. Baik Julius mau pun Suroto bahkan terkesan menimpakan kesalahan kepada rekanan proyek. "Sayangnya, sudah meninggal pulak kontraktor dari PT Putra Kalimas Perkasa itu," ujar mereka.

Ketika disinggung soal bagaimana pengawasan yang dilakukan pihaknya saat proyek itu masih dikerjakan, lagi-lagi jawaban tidak memuaskan didapat dari mereka. "Kek mana ya. Pekerjaannya pun sudah lama kali. Sudah pada lupa kita," jawab keduanya.
(jhon)

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Harian metro1 Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger