Petugas SPBU Diprotes Warga Pasca Jokowi Umumkan Harga BBM Turun

Monday, January 19, 2015 | comments

Harga baru BBM premium dan solar akan berlaku dini hari nanti pukul 00.00 sejak diumumkan 16 Januari 2015 oleh Presiden Jokowi. Namun ada beberapa warga khususnya di Jakarta yang tidak tahu informasi penurunan harga BBM ada jeda 2 hari.

Seorang petugas SPBU di Galur, Jalan Letjen Soeprapto Jakarta Pusat, Supardi menceritakan bahwa warga atau pengendara motor sempat memprotes SPBU. Menurutnya banyak pengendara sempat beranggapan penurunan harga premium dan solar sudah terjadi sejak Sabtu dini hari 17 januari 2015.

Kemarin, banyak warga yang mendatangi SPBU di Rawamangun, Jakarta Timur untuk rama-ramai mengisi bensin karena dianggap harga BBM sudah turun. Ia mengatakan SPBU yang dimaksud masih dalam satu manajemen pengawasan di SPBU tempatnya bekerja.

"Penurunan harga BBM sempat banyak yang protes. Pas Jokowi sudah ngumumin, mereka menganggap hari itu juga turun. Di SPBU Rawamangun sempat ramai, warga pada protes, di sini juga ada satu dua nanya kok belum turun. Mungkin karena tidak ada sosialisasi, di sini ada satu dua nanya kok belum turun," kata Supardi kepada detikFinance, Minggu, 18 januari 2015 Supardi mengakui meski Presiden Jokowi telah mengumumkan harga BBM turun akan pada Jum'at lalu, namun hingga kini SPBU-nya belum mendapat pemberitahuan resmi dari PT Pertamina.

"Belum dapat kabar. Dari Pertamina belum ngumumin, mungkin nanti malam," kata Supardi (47). Mulai Senin, 19 januari 2015 pukul 00.00, pemerintah akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar masing-masing Rp 6.600 dari sebelumnya Rp 7.600 per liter dan Rp 6.400 dari sebelumnya Rp 7.250 per liter.

Ia mengatakan adanya jeda turunnya harga BBM dengan pengumuman selama 2 hari agar para SPBU bisa menjual stok BBM mereka yang dibeli dengan harga lama. Namun apabila sampai adanya penurunan harga, masih ada stok yang tersedia maka dimungkinkan pengusaha SPBU bisa mendapat kompensasi.

"Pertamina mau mengembalikan sisa persediaan. Pengembalian berupa uang. Kalau harga turun, Pertamina ganti uang ke kita, kalau harga naik kita yang tombok, bayar selisihnya ke Pertamina. Sekarang kita ada stok 35 ton," kata Supardi.

Menurut Supardi di SPBU-nya biasa menyediakan BBM sebanyak 14-15 ton per hari untuk jenis premium. Sementara untuk solar konsumsinya masih minim hanya 1 ton per hari.

Ia mengaku, rencana penurunan harga BBM tidak berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat, karena tidak ada penundaan konsumsi jelang penurunan harga BBM.

"Sama saja masih normal. Kan kebutuhan nggak bisa ditahan-tahan ya," ungkapnya.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Harian metro1 Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger