Tujuh mahasiswi perguruan tinggi di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dianiaya oleh ibu kos. Alasannya, mereka tidak mau mengikuti kehendak suaminya yang dinilai tidak wajar.
"Demi suaminya, Ibu kos meminta kami membuka pintu kamar mandi yang kami tempati tiap kali mandi untuk suaminya, mana mungkin kami buka karena kami perempuan semua yang mandi di situ," kata Neka Virdama, seorang mahasiswi di Meulaboh, Selasa, 28 april 2015. Dia menjelaskan, gara-gara menolak permintaan ibu kos itu, beberapa diantara rekannya mengalami luka memar pada paha dan tangan akibat dipukul dengan benda keras. Pemukulan tersebut dilakukan oleh ibu kos dan dibantu tiga adik perempuannya yang lain. Lantaran tidak tahan, seorang yang berhasil kabur melaporkannya kepada aparat Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat. Setelah kejadian itu beberapa mahasiswi mengaku trauma dan aparat desa menyarankan untuk pindah tempat. "Kita sudah berupaya menawarkan persoalan pemukulan ini diselesaikan secara gampong tapi si pelakunya malah tidak mau mengikuti sanksi adat, jadi kami serahkan sepenuhnya kepada mahasiswi untuk dilaporkan kepolisi," kata Zinal Abidin tokoh adat Gampong setempat. Sementara itu, Kapolres Aceh Barat AKBP Faisal Rivai membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, perkara ini sudah diserahkan kepada aparat desa untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
http://harianmetro1.blogspot.com
Post a Comment